Jumat, 09 November 2012

Kisah Seuntai Awan Kecil

Alkisah, hiduplah sebuah awan yang sangat kecil dan ssangat kesepian dan biasa berkeliaran jauh-jauh dari awan besar. Ia sangat kecil, nyaris tak sampai seuntai. dan manakala awan-awan besar menjadikan diri mereka hujan untuk mengecat hijau pegunungan, si awan kecil akan terbang mendekat menawarkan jasanya. Tapi mereka mengoloknya karena ia begitu kecil
"Kau tak punya apa-apa buat diberikan," awan-awan besar biasa memberitahunya."Alangkah kecilnya dirimu.".
Mereka mengoloknya menjadi-jadi. Lantas, dengan sangat sedih si awan kecil mencoba menyingkir ketempat lain untuk menjadikan dirinya hujan, tapi kemanapun ia pergi, awan-awan besar medesaknya minggir. Maka si awan kecil pergi lebih jauh lagi sampai ia tiba di tempat yang sangat kering kerontang, saking keringnya sampai tak satu dahan pun tumbuh, dan si awan kecil berkata pada cerminnya (aku lupa memberitahumu bahwa si awan kecil ini membawa cermin kemana-mana agar ia bisa dengan dirinya sendiri saat sedang bosan).

"Ini lokasi sempurna untuk menjadikan diriku hujan karena tak seorangpun pernah datang kemari."
Si awan kecil mengerahkan banyak upaya untuk menjadikan dirinya hujan, dan akhirnya menelurkan satu tetes kecil saja. Begitulah, si awan kecil lenyap dan mengubah dirinya jadi tetes hujan kecil. sedikit demi sedikit, si awan kecil, yang kini tetes hujan kecil, jatuh meluncur. Dalam segenap kesepiannya, ia jatuh dan jatuh, tapi tak ada yang menantikannya di bawah sana. Akhirnya tetes kecil itu menciprat sendirian. Karena padang pasir itu begitu lengang, si tetes hujan kecil menimbulkan kebisingan hebat waktu menciprat tepat di atas batu. Ia membangunkan Bumi yang bertanya:
"ribut-ribut apa itu?
"tetes hujan jatuh" jawab batu.
"tetes hujan? artinya hujan bakal turun! Lekas! Bangun! Hujan akan turun!" ia meningatkan tetumbuhan yang sembunyi di bawah tanah dari terik matahari.
Maka tumbuh-tumbuhan pun bangun dan mengintip, dan untuk sesaat seisi padang pasir tersaput warna hijau, dan awan-wan besarpun melihat hijau itu dari kejauhan dan berkata:
"Lihat. ada yang hijau di sana. Ayo bikin hijau di tempat itu. Kita tidak tahu disana begitu hijau."
Maka pergilah mereka menjadikan dirinya hujan di tempat yang dulunya padang pasir. Mereka curahkan hujan dan hujan dan tanaman pun tumbuh dan segala sesuatu berubah hijau sekaligus.
"mujur nian kita ada disekitas sini," ucap awan-awan besar. "Tanpa kita, tak bakal ada hijau."
Dan waktu itu, tidak ada seorangpun yang teringat akan seuntai awan kecil yang mengucurkan setetes hujan kecil yang cipratannya membangunkan mereka yang tertidur.
Tak seorangpun ingat, tapi si batu menyimpan rahasia awan kecil itu. Waktu berlalu, dan awan-awan besar pertama itu pun lenyap dan tanaman-tanaman pertama pun mati. Dan batu, yang tak pernah mati, memberitahu tanaman-tanaman baru yang terlahir dan awan-awan baru yang tiba kisah mengenai seuntai awan kecil yang mengucurkan setetes hujan.


*kisah ini merupakan salah satu komunike Subcomadante Marcos (juru bicara Zapatista)....mengenai pesan morilnya...silahkan tafsirkan dan rangkai sendiri...karena saya tidak bermaksud menggurui atau mendikte pemikiran saya disini..semoga ribuan pemikiran tumbuh dan berkembang di atas budaya homogenisasi..

1 komentar:

  1. Kapan lagi anda punya kesempatan??
    Cuma dengan modal 20K anda akan menjadi JUTAWAN!!!
    Ajak teman anda bergabunglah bersama kami di DEWALOTTO
    Link Alternatif : dewa-lotto.com
    Note : Nomor Official whatsapp kami hnya tertera di dalam website
    selain itu bukan nomor whtsapp DEWALOTTO
    Silahkan di kunjungi ya teman teman 100% Memuaskan

    BalasHapus