Jumat, 09 November 2012

Zapatista dan Buah Apel

Durito bilang hidup itu seperti apel.
Dan ia bilang ada orang yang makan apel hijau, apel busuk, dan sebagian makan apel masak.
Durito bilang ada beberapa orang, sedikit sekali, yang bisa memilikh bagaimana mereka mau memakan apelnya: dalam salad buah yang cantik, dalam pure, dalam salah satu minuman sari apel yang dibenci itu (oleh durito), dalam jus, dalam kue, dalam biskuit, atau dalam apapun yang didiktekan ilmu tata boga.
Durito bilang masyarakat adat wajib memakan apel busuk dan kaum muda disuruh mencerna apel hijau, anak-anak dijanjikan apel yang cantik seraya diracuni dengan ulat-ulat kebohongan, dan kaum perempuan diberitahu mereka akan mendapatkan sebutir apel padahal yang mereka peroleh hanyalah jeruk separuh.
Dan Durito bilang hidup itu seperti apel.
Dan ia bilang juga bahwa seorang Zapatista, ketika disodori sebuti apel, meraut fajar dan mengiris apel itu, dengan sabetan yang jitu, jadi dua.

Durito bilang bahwa seorang zapatista tidak mencoba memakan apel itu, bahkan tidak mencatat apakah apel itu masak, busuk, atau masih hijau.
Durito bilang bahwa begitu jantung apel itu terkuak, Zapatista mengambil biji-bijinya dengan penuh perhatian, pergi dan membajak sepetak tanah lalu menanamnya.
Sesudahnya, kata Durito, seorang Zapatista menyirami tanaman kecil itu dengan tangis dan darah, dan mengamati pertumbuhannya.
Durito bilang seorang Zapatista tidak bakal melihat pohon apel itu bersemi, atau buah-buah yang akan disajikannya.
durito bilang seorang Zapatista menanam pohon apel agar suatu hari kelak, tatkala ia sudah tiada, seorang, siapapun, bisa mengiris apel masak itu dan dengan bebas memutuskan apakah ia hendak memakannya dalam salad buah, dalam pure, dijus, dalam kue, atau dalam minuman apel yang dibenci Durito.
Durito bilang inilah Zapatista: menabur biji-bijian dan mengamati pertumbuhannya. durito bilang bahwa masalah umat manusia selebihnya adalah berjuang agar bebas memilih bagaimana mereka memakan apel-apel yang bermunculan.
Durito bilang bahwa di situlah perbedaan antara Zapatista dengan umat manusia selebihnya: bila setiap orang melihat sebutir apel, zapatista melihat sebulir benih, lalu pergi menyiapkan lahan, menabur dan merawatnya.
Selain itu, kata Durito, seorang Zapatista seperti anak tetangga mana saja. Cuma barangkali lebih jelek, kata Durito, sambil dari sudut matanya ia melirikku mencopot topengnya.

Sucomadante Insurgente Marcos
Dari sebuah subuh di abad 21

1 komentar:

  1. Kapan lagi anda punya kesempatan??
    Cuma dengan modal 20K anda akan menjadi JUTAWAN!!!
    Ajak teman anda bergabunglah bersama kami di DEWALOTTO
    Link Alternatif : dewa-lotto.com
    Note : Nomor Official whatsapp kami hnya tertera di dalam website
    selain itu bukan nomor whtsapp DEWALOTTO
    Silahkan di kunjungi ya teman teman 100% Memuaskan

    BalasHapus