Jumat, 06 Mei 2011

Mengetuk Pintu Yang Terbuka II ( The Progress of Movement )


Maka pertanyaan yang harus kita jawab selanjutnya adalah, setelah mengetahui apa itu kapitalisme dan bagaiman kapitalisme telah menginjeksi suprastruktur masyarakat sehingga diterima menjadi suatu common sense dan hal lumrah, apa yang harus kita lakukan untuk menghentikannya?
                                     

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka saya akan mengambil suatu konsep yang dikemukakan oleh Antonio Gramsci, dimana Gramsci menyatakan bahwa kapitalisme menjadi ide yang dominan dikarenakan pewacanaan yang dikonstruksi oleh pihak borjuasi, untuk itu diperlukan suatu tandingan wacana ditengah-tengah masyarakat dan membentuk suatu common sense baru, sehingga masyarakat sadar akan keterasingan mereka atau dengan kata lain melakukan counter hegemoni terhadap wacana dominan yang ada[1]. Saya akan menganalogikan counter hegemoni seperti contoh dibawah ini :

·         Jika kita mengibaratkan kapitalisme adalah suatu pohon yang besar, ideology atau wacana kapitalisme adalah akar dari pohon tersebut, yang mana merupakan penyuplai kebutuhan kapitalisme untuk tetap bertahan hidup, dan masyarakat adalah tanah tempat pohon tersebut tumbuh ( atau dapat dikatakan sebagai media hidup kapitalisme). Maka untuk mematikan pohon tersebut tumbuh kita harus meracuni tanah tempat pohon tersebut tumbuh, agar akar segera mati dan pohon yang seberapapun besarnya akan ikut mati, karena tanah sebagai media tumbuhnya tidak lagi meyuplai unsur-unsur yang dibutuhkan pohon untuk hidup. Peracunan terhadap pohon tersebutlah yang disebut sebagai penebaran wacana tandingan atau counter hegemoni dalam masyarakat sehingga masyarakat tidak lagi menjadi alat berlangsungnya system kapitalisme, bahkan bangkit untuk menghentikan system tersebut.

Namun sebelum kita mencapai langkah tersebut, maka kita harus membentuk suatu bloc yang solid, saya merasa bahwa Magenta berpotensi sebagai suatu bloc yang solid untuk melakukan counter hegemoni terhadap kapitalisme saat ini. Karena kita yang tergabung disini mereka orang-orang yang tidak lagi tertidur dalam kenyamanan selimut kedamaian palsu kapitalisme,  sungguh sangat membahagiakan bagi saya dapat berkmpul dalam barisan sadar dan tetap terjaga ini. Barisan yg digerakkan oleh nurani mereka meski magenta tidak pernah menawarkan apa-apa. Sunggh begitu membanggakan juga bagi saya bisa berada dalam satu wadah bersama mereka yg mengerti posisi mereka dan tahu landasan pergerakan mereka,barisan ini meski hanya kelmpok kecil tapi bagi saya terasa seperti dikelilingi ribuan orang karena cakrawala pengetahuan yang begitu mempesona,dan bersama rekan-rekan magenta,merubah dunia pun bukan utopis lagi rasanya. Karena itulah setelah kita berhasil membentuk blok perlawanan ini, tiba saatnya bagi kita untuk maju ketahap selanjutnya, sudah saatnya bagi kita untuk menentukan arah perjuangan ini, karena penacpaian yang telah kita capai hanyalah sebuah langkah kecil yang harus tetap kita lanjutkan,sudah saatnya bagi kita untuk mengetuk pintu-pintu yang telah terbuka dan telah membuang selimut kedamaian palsunya. Agar tangan-tangan yang menjanjikan kepalan dapat berintegrasi dan memperkuat perlawanan kita.

Sudah saatnya kita menyatakan dan memperlihatkan kesungguhan kita, maka dari itu mari kita bakar pintu yang telah kita buka itu, sehingga kita tidak akan berbalik lagi dan mantap menapaki jalan ini, agar kita tidak lagi berbalik dan terlena dengan selimut-selimut kedamaian palsu, dan memberikan setiap partisipasi kita untuk perubahan yang selama ini kita impikan. Percayalah, sebuah perjuangan yang tidak disertai kebulatan tekad dan keteguhan hati hanya akan menghasilkan pecundang yang akan ditempatkan dalam kantong sampah sejarah. Dan perubahan besar selalu diawali dengan perubahan dari dalam diri kita sendiri.

Selain itu sudah saatnya bagi kita untuk menyamakan persepsi dan menyatukan hati karena saat hati kita telah menjadi satu maka akan timbul rasa saling memiliki dan perasaan untuk saling menjaga, hati yang bersatu akan menopang hati yang lain sehingga tercipta suatu sinergi yang kuat. Hati yang telah bersatu tidak akan membiarkan sahabatnya maju kemedan perang sendirian. Pergerakan yang disertai hati yang telah bersatu bagaikan sebuah rombongan bangau, dimana kelompok bangau yang bermingrasi akan membentuk formasi V, bangau yang didepan akan selalu didukung oleh bangau yang dibelakangnya, bangau yang dibelakang akan selalu memberikan suara semangat kepada bangau yang didepan agar bangau yang didepan tetap yakin memimpin, namun bangau lain akan segera mengambil inisiatif untuk mengambil pimpinan barisan saat bangau didepan kelelahan, dan apabila ada bangau yang terluka dan tidak dapat melanjutkan perjalanan maka ada dua ekor bangau yang lain ikut turun juga menjaga bangau yang terluka,mereka akan tetap menjaganya dan saat ia bisa melanjutkan perjalanan maka ketiga bangau tersebut akan bergabung dalam formasi bangau lain yang sedang melintas[2].

Kekutaan hati yang bersatu mampu membuat bangau menempuh perjalanan ribuan kilometer dari utara yang membeku dimusim dingin menuju daerah selatan yang lebih hangat. Hati yang bersatu tidak dimiliki oleh kapitalisme karena logika interaksi dalam kapitalisme adalah interaksi fungsional, yaitu seberapa besar orang lain itu berguna untuk mendapatkan kepentingan mereka, dan mereka terpisah oleh kotak-kotak individualistik mereka sendiri.

Maka dari itu,saat hati kita telah terintegrasi satu sama, meskipun kita hanya berjumlah 100 orang dan para kapitalis berjumlah 1000, maka perlawanan yang terjadi adalah 100 orang melawan satu orang yang dilakukan 1000 kali.

Mari kita lakukan apapun,selama masih terbentang langit tak terbatas diatas kita, meskipun nanti kita tidak berhasil, setidaknya saat tua nanti ketika langit itu telah berubah menjadi langit-langit yang membatasi kita,langit-langit itu bercerita coretan tentang mimpi-mimpi kita dan bagaimana kita tak pernah sekalipun menggadaikan impian kita ,setidaknya langit-langit itu akan jadi dongeng pengantar tidur anak cucu kita, bahwa pahlawan itu ada, yaitu orang-orang yang berjuang untuk apa yang diyakininya dan bibit yang telah kita tebarkan pasti akan tumbuh menjadi harapan baru dengan kematangan dan kekuatan yang lebih besar lagi, akasia-akasia perlawanan pasti akan tumbuh menggantikan kamboja.
Rekan-rekan semua, marilah terus berdinamika dan menggapai mimpi-mimpi tersebut, mari terus mengetuk pintu-pintu yang terbuka dan membangunkan mereka yang saat ini masih dinina bobokan oleh selimut kedamaian palsu
jalan ini masih jauh membentang....

Padang, 6-5-2011
Gilank Ralicha
Komunitas
Masyarakat Gerilyawan Kota



[1] Haraiman, Abd. Malik, dkk . Pemikiran-Pemikiran revolusioner. Averroes Press, 2003
[2] Sean R Covey-the 7 habits of highly effective teens.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar